Virus gumboro berbeda dengan penyakit lainnya seperti ND, IB dan AI dikarenakan sifatnya yang sangat tahan di lingkungan akibat tidak adanya amplop di struktur virus ini. Hal ini yang menyebabkan virus ini endemis di suatu peternakan karena mustahil menghilangkan virus gumboro hanya dengan pembersihan dan desinfeksi sehingga bisa dipastikan anak ayam atau DOC akan berinteraksi dengan virus ini pada saat masuk di peternakan. Untuk itu, program vaksinasi yang tepat akan membantu memaksimalkan penghentian siklus gumboro di peternakan.
Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi siklus gumboro di lapangan, tetapi ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu:
A. Farm IBDV
Perlu identifikasi jenis gumboro yang endemis di lingkungan peternakan (Farm IBDV). Farm IBDV adalah virus gumboro yang sudah ada di kandang dan ketika DOC masuk ke dalam kandang akan sangat mungkin menginfeksi setelah tingkat MDA menurun ke level non-protektif.
Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi tim Ceva, 100% virus gumboro lapangan yang ditemukan di Indonesia adalah vvIBD (very virulent Infectious Bursal Disease).
B. Tekanan Virus
Tekanan virus (tantangan virus) menunjukkan derajat keganasan dan jumlah virus terkait yang menantang ayam. Hal ini terkait dengan sistem manajemen yang diterapkan di peternakan (all in-all out, reused litter, multiage, sistem kandang), kualitas pembersihan dan desinfeksi serta akibat shedding virus lapangan dari ayam yang terinfeksi. Jika IBDV berhasil menginfeksi beberapa ayam, maka ayam ini akan melipatgandakan jumlah virus lapangan dan menyebarkannya sehingga berkontribusi terhadap peningkatan tantangan virus. Salah satu kunci penting meminimalkan tantangan virus dengan cara memaksimalkan proses pembersihan, sanitasi dan kosong kandang, serta mencegah munculnya kasus gumboro dari period ke periode.
C. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif atau Maternal Derived Antibody (MDA) memainkan peran penting dalam mencegah infeksi diawal terutama penting di 2 minggu pertama. Sangat penting vaksinasi gumboro killed di tingkatPS (parent stock) supaya DOC yang dihasilkan memiliki tingkat kekebalan yang seragam. Tingkat MDA ini akan menurun sesuai tingkat pertumbuhan ayam serta half life yang berbeda tergantung jenis ayamnya (broiler, layer, atau breeder) dan pada suatu saat akan mencapai tingkat yang non-protektif sesuai dengan usia kerentanan dari ayam.
Usia kerentanan yaitu pada potensial infeksi tergantung pada:
- Tingkat awal MDA: semakin tinggi tingkat ini, semakin kuat dan semakin lama perlindungannya.
- Tingkat tantangan virus bisa sangat tinggi, tinggi, atu rendah: semakin tinggi tantangan maka semakin pendek perlindungan MDA.
- Tingkat keganasan atau virulensi virus: virus yang lebih virulen maka semakin tinggi tingkat MDA yang dapat ditembus, semakin pendek perlindungan MDA.
- MDA spesifik terhadap jenis IBDV yang ada di lapangan: MDA yang homolog lebih baik perlindungannya dibandingkan yang heterolog.
D. Kekebalan Aktif (Kekebalan Vaksin)
Kekebalan ini digertak dengan pemberian vaksin dan akan terbentuk sesuai vaksin yang digunakan, kualitas aplikasi, dan status kekebalan ayam di waktu vaksin. Ada 3 jenis vaksin antara lain vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin hidup dalam bentuk imun kompleks, atau vaksin tipe vektor rekombinan.
Semua vaksin hidup perlu bereplikasi dan berkolonisasi di bursafabricius untuk bekerja (take vaccine). Take vaksin dari vaksin hidup gumboro tergantung pada waktu yang tepat akibat adanya interfensi dari MDA. Akibat bervariasinya tingkat MDA maka penggunaan vaksin gumboro di hatchery (immune complex) dapat menghindari terjadinya kegagalan vaksinasi gumboro akibat kegagalan pasif dengan tingkat yang berbeda-beda.
Ada 3 tujuan utama program vaksinasi gumboro untuk menghentikan siklus gumboro di lapangan antara lain:
- Vaksinasi harus melindungi terhadap gejala klinis (perlindungan klinis).
- Untuk mencegah atau mengurangi secara signifikan jumlah shedding virus setelah tantangan (perlindungan terhadap shedding) sehingga mencegah penumpukan lebih tinggi jumlah virus, dari siklus ke siklus.
- Dengan mencegah replikasi virus lapangan maka konsekuensinya mencegah evolusi virus IBD lapangan.
Vaksin apa yang tepat untuk Stop Gumboro Cycle?
Vaksin yang tepat untuk menghentikan siklus gumboro yaitu:
- Memberikan kekebalan yang seragam akibat dari aplikasi yang seragam dan bekerja di tingkat kekebalan asal induk berapapun (aplikasi di hatchery)
- Vaksin harus berkolonisasi di bursa fabricius dengan cepat dan menghalangi virus IBD lapangan apapun untuk bereplikasi dan dengan kata lain mampu mencegah infeksi virus gumboro lapangan sekaligus memberikan perlindungan klinis. Cevac Transmune adalah vaksin immune complex yang diaplikasikan di hatchery yang mengandung strain intermediateplus yang mampu bereplikasi di bursa fabricius dengan cepat dan mampu menghalangi replikasi virus gumboro lapangan apapun dan pada akhirnya meminimalkan shedding virus gumboro lapangan.