Kombinasi biosekuriti, aplikasi Eggs Program, serta penggunaan Cevac® MG F
akan mampu memproteksi sistem pernapasan ayamdan meminimalisir penyebaran strain MG dilapangan.
Kerugian ekonomi akibat Mycoplasma Gallisepticum(MG) yang menyerang sistem pernapasan broiler (ayam pedaging), layer (ayam petelur) maupunbreeder (pembibitan) tidak dapat dibilang sedikit. Setidaknya, Rp 70 miliar harus dikeluarkan oleh peternak broiler, layer, dan breeder untuk membeli antibiotik oral melalui pakan guna mencegah MG. Demikian disampaikan Presiden Direktur Ceva Animal Health Indonesia (Ceva), Edy Purwoko saat membuka seminar yang bertema “Prevention and Control MG in Layer and Breeder” di Bogor (11/6).
.
Edy mencontohkan permasalahan lain mengenai program vaksin di peternakan yang telah dilakukan secara rutin, tetapi outbreaks masih kerap terjadi. Hal itu, terkait dengan program aplikasi vaksin yang diterapkan di farm (kandang) mulai dari penyimpanan, transportasi, preparasi, pengawasan, dan audit hasil vaksinasi. “Sebagus apapun vaksin, jika preparasi dan aplikasi tidak benar, maka vaksinasi tidak selalu berarti imunisasi,” terangnya.
.
Oleh karena itu, Ceva sebagai salah satu perusahaan produsen vaksin berupaya menjawab tantangan program vaksinasi di farm dengan memperkenalkan sebuah inovasi yaitu Eggs Program sekaligus peluncuran produk terbaru dari Ceva yaitu Cevac® MG-F pada seminar yang dihadiri sekitar 80 peternak layer dan breeder di wilayah Sumatera dan Jawa Barat. Tidak hanya di Bogor, peluncuran inovasi yaitu Eggs Program dan Cevac MG F dilakukan di Surabaya Jawa Timur (12/6). Sebanyak 80 peternak dari Jawa Tengah, Jawa Timur serta wilayah Indonesia Bagian Timur hadir dalam seminar ini.
.
MG di Lapangan
Mycoplasma baik itu Mycoplasma gallisepticum (MG) merupakan penyebab gangguan pernapasan pada layer maupun breeder. Karakteristik Myoplasma yang menempel pada saluran pernapasan ayam yang akan menurunkan mekanisme pertahanan sistem mukosiliaris akibat terganggunya gerakan silia. “Akibatnya ayam rentan terhadap infeksi lanjutan seperti E. coli,” jelas konsultan perunggasan, Tony Unandar yang menjadi pembicara dengan materi Avian Mycoplasmosis in Modern Poultry.
.
Dijelaskan Tony, infeksi Mycoplasma sering terjadi karena sistem perkandangan dengan umur yang beragam. Infeksi yang terjadi dapat ditularkan secara vertikal maupun horizontal. Pada breeder dan layer, Mycoplasma dapat mengakibatkan penurunan produksi dan ukuran telur, FCR terganggu, serta infeksi Coryza.
.
Ia menyatakan pemberian antibiotik untuk pengobatan tidak mampu membasmi Mycoplasma secara permanen. Pengobatan harus dilakukan secara terus menerus dengan dosis yang bertambah besar setiap kalinya. “Solusi yang dapat dilakukan salah satunya dengan vaksinasi menggunakan vaksin yang kandungan strainnya mampu menggantikan strain MG di lapangan,” saran Tony.
.
Hal senada diungkapkan Assoc Prof Somsak Pakpinyo dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Chulalongkorn Thailand. Menurut Somsak, pengobatan dengan antibiotik hanya mengurangi gejala klinis MG tetapi tidak benar-benar membasmi, harus dilakukan terus menerus, dan dapat mengakibatkan resistensi.
.
Somsak menyarankan, selain dengan biosekuriti yang ketat, vaksinasi dengan menggunakan vaksin live MGstrainF, memberikan banyak keuntungan. Somsak membandingkan penggunaan strain F, dengan dua strain lainnya. Kemampuan strain F menggantikan MGstrain lapangan paling baik dibandingkan kedua strain lainnya tersebut. Dan terbukti kerusakan yang terjadi pada kantung hawa dan trakhea jauh lebih ringan saat ditantang dengan MGstrain lapang.
.
Cevac® MG-F dan Eggs Program
Kandungan strain F pada vaksin MG merupakan perlindungan terbaik dari serangan Mycoplasma. Danstrain F ini sudah terdapat pada produk vaksin terbaru dari Ceva, Cevac® MG-F.
.
Regional Technical Manager–Poultry, Ceva Animal Health, Roberto Soares mengatakan, penggunaan strain vaksin Flive akan menggantikan berbagai jenis strain MG lapang pada system pernapasan meskipun di kandang beragam umur. Pengawasan yang dilakukan pun dapat mengetahui apakah vaksin masih bekerja atau tidak setelah beberapa waktu.
Roberto melanjutkan, Cevac® MG-F sangat aman digunakan pada layer ataupun breeder dan tidak menyebabkan gangguan pola pertumbuhan berat badan pada pullet (ayam petelur siap produksi). Sementara dari unsur efikasi, Cevac® MG-F paling protektif di sistem pernapasan ayam dibanding strain vaksin MG lainnya.
.
Ia menambahkan Cevac® MG-F dapat diberikan melalui air minum, spray (semprot), dan tetes mata. “Namun, aplikasi terbaik adalah melalui tetes mata, untuk memastikan ayam tervaksin secara sempurna,” saran Roberto.
.
Ceva pun memiliki inovasi terkait program vaksinasi yang tepat yaitu Eggs Program. Menurut Technical and Marketing Manager Ceva, Ayatullah Natsir, konsep dari Eggs Program untuk memastikan vaksin yang diberikan, terutama vaksin dari Ceva tepat dalam pengaplikasian dan hasilnya sesuai harapan.
.
Dengan Eggs Program peternak layer maupun breeder dapat mengetahui secara detail mengenai penanganan dan aplikasi vaksin, prosedur pengesetan, cara pemakaian dan pembersihan peralatan, serta pengawasan, audit proses vaksinasi dan hasilnya. “Guna mendukung program ini, kami memiliki Eggs Crewdi setiap daerah untuk mendampingi peternak difarm. “CrewCeva sudah terlatih dengan SOP (Standard Operational Procedure) sehingga dapat membantu peternak untuk transfer ilmu di awal,” tambah Ayat.
.
Terdepan Dalam Inovasi
Beberapa peternak yang hadir dalam seminar Ceva mengakui dari sisi inovasi teknologi, Ceva adalah yang terdepan. Seperti yang disampaikan peternak layer dari Tangerang, Ricky Bangsaratoe. “Sampai saat ini, soal inovasi, Ceva selalu lebih dulu, terutama dari peralatan yang digunakan dalam proses vaksinasi,” jelas Ricky.
.
Hal senada Dewa Putu Sumerta, Division Head Breeding PT. Super Unggas Jaya yang mengaku sudah menggunakan vaksin hatchery dari Ceva untuk breedingnya. “Kami baru tahu untuk program dan vaksin ini (EGGS Program) karena baru diluncurkan. Tetapi sangat menarik dan tentunya bila sesuai bisa diaplikasikan dibreeding kami,” jelas Dewa.
.
Sementara itu, peternak Morodadi Farm dari Blitar Jawa Timur, Beny Sugiharto yang mengikuti seminar Ceva di Surabaya berpendapat, MG merupakan masalah yang serius karena menggerogoti performa ayam. “Saya harap vaksin dari Ceva bisa memberi solusi mengenai hal ini,” harap Beny.
.
Demikian pula menurut Januar Abadi peternak layer dari Salatiga Jawa Tengah. Ia berharap para Technical Service dari Ceva aktif dalam mengenalkan produk Cevac® MG-F ke peternak.